Real Madrid Tak Mau Bertanding Lawan AC Milan di Liga Champions, Ini Penyebabnya
Real Madrid, klub tersukses dalam sejarah Liga Champions, dikabarkan lebih memilih untuk menghindari pertemuan dengan AC Milan dalam babak lanjutan Liga Champions. Meskipun Madrid dikenal sebagai tim yang tak takut menghadapi lawan mana pun, ada beberapa alasan mengapa klub ini mungkin merasa bahwa melawan AC Milan adalah tantangan yang lebih baik dihindari jika memungkinkan.
1. Rivalitas Sejarah yang Panjang
Real Madrid dan AC Milan adalah dua klub dengan jumlah gelar Liga Champions terbanyak, dengan Madrid memiliki 14 trofi dan Milan mengoleksi 7. Sejarah dan prestasi mereka di kancah Eropa menjadikan pertemuan ini bukan sekadar pertandingan biasa. Bagi Real Madrid, melawan AC Milan berarti mempertaruhkan reputasi dan sejarah panjang sebagai raksasa Eropa. Kekalahan dari Milan di Liga Champions dapat mempengaruhi citra klub dan membuka perbandingan yang tak terelakkan tentang dominasi Eropa.
2. AC Milan dalam Bentuk Terbaik
Di bawah asuhan Stefano Pioli, AC Milan menunjukkan perkembangan yang pesat dan kembali menjadi kekuatan yang perlu diperhitungkan di Eropa. Dengan pemain-pemain muda berbakat seperti Rafael Leão dan Sandro Tonali serta pengalaman pemain seperti Olivier Giroud, Milan memiliki komposisi tim yang solid. Real Madrid mungkin menganggap Milan sebagai ancaman besar, terlebih dalam laga ketat seperti Liga Champions. Dalam pertandingan yang penuh tekanan, Madrid akan menghadapi taktik Milan yang dinamis dan kemampuan bertahan yang kuat.
3. Fokus pada Strategi Madrid
Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, memiliki gaya taktik yang sangat strategis di Liga Champions, di mana pemilihan lawan dan penyesuaian strategi dapat sangat memengaruhi hasil akhir. Melawan AC Milan, yang memiliki gaya bermain fleksibel dan sering menerapkan pressing tinggi, mungkin akan menyulitkan Madrid yang kini sedang melakukan transisi skuad dengan mengandalkan sejumlah pemain muda. Madrid mungkin lebih memilih lawan yang memungkinkan mereka menjalankan taktik mereka dengan lebih mudah.
4. Hubungan Emosional Ancelotti dengan AC Milan
Carlo Ancelotti sendiri memiliki sejarah panjang dengan AC Milan sebagai mantan pemain dan pelatih. Bersama Milan, Ancelotti memenangkan dua trofi Liga Champions sebagai pelatih, sehingga memiliki ikatan emosional yang dalam dengan klub tersebut. Pertemuan dengan Milan akan mengembalikan kenangan manis, namun juga bisa menjadi tantangan psikologis, baik bagi Ancelotti maupun bagi timnya, dalam menjaga fokus untuk menang di tengah hubungan emosional yang ada.
5. Risiko dan Tekanan Besar
Pertandingan antara dua klub legendaris ini tentu akan menarik perhatian besar dari media dan publik. Tekanan tambahan yang datang dengan sorotan besar seperti ini bisa memengaruhi persiapan dan performa pemain. Untuk Real Madrid, mempertahankan ketenangan dalam upaya mempertahankan posisi puncak mungkin lebih mudah jika mereka tidak perlu menghadapi Milan di babak awal.