Home / Berita Umum / Perubahan Visi-Misi Prabowo-Sandi Biosa Timbulkan Presepsi Negatif

Perubahan Visi-Misi Prabowo-Sandi Biosa Timbulkan Presepsi Negatif

Perubahan Visi-Misi Prabowo-Sandi Biosa Timbulkan  Presepsi Negatif – Kepala Departemen Politik serta Pemerintahan The Habibie Center, Bawono Kumoro, memberi komentar ‎perubahan visi-misi pasangan calon (paslon) Presiden serta Wakil Presiden nomer urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ia memandang pergantian visi-misi itu kontraproduktif buat kepopuleran pasangan ini.

Lebih revisi dilaksanakan saat debat perdana calon Presiden serta Wakil Presiden, Kamis (17/1/2018) lain kali.

“Pergantian visi-misi justeru merugikan pasangan Prabowo-Sandi, yang tengah berusaha menaikkan kepopuleran. Revisi pada visi-misi mungkin mengakibatkan persepsi negatif dari undecided voters pada pasangan 02,” kata Bawono, dalam info tercatat, Senin (14/1/2018).

Dia menuturkan, ‎undecided voters alias penduduk yang belum pula memastikan pilihan, bakal kuatir menentukan Prabowo-Sandiaga sebab mereka memandang pasangan ini kurang serius.

“Walaupun sebenarnya undecided voters adalah impian penting pasangan ini untuk menguber tertinggal kepopuleran dari petahana di bekas waktu tiga bulan,” jelas ia.

Dia menandaskan, revisi pada visi-misi pun dipandang memberikan tingkat soliditas Tubuh Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga rendah.

“Ada pesan tersirat dibalik revisi itu kalau ada pemikiran-pemikiran dari beberapa tokoh kunci di BPN belum pula terakomodasi di dokumen visi-misi,” tandas Bawono.

Masih tetap menurut dia, langkah ini (pergantian visi-misi, red) menujukkan kalau mereka tak punyai persiapan serta kematangan lewat cara substantif untuk hadapi acara pilpres 2019.

“Apa-pun faktor yang dikatakan, mengundang persepsi kalau pasangan ini tidak siap berkontestasi,” pungkasnya.‎

Awal mulanya, Tubuh Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Kamis (10/1/2018) terus, ajukan revisi dokumen visi misi capres-cawapres nomer urut 02.

Tetapi KPU menampik dengan faktor saat penyerahan dokumen telah melalui batas waktu yang disajikan.

Menurut Ketua KPU Arief Budiman, semua dokumen sehubungan Pemilihan presiden 2019 sudahlah tidak bisa di ubah.

Juru Bicara BPN, ‎Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebutkan ada empat point perbaikan dalam dokumen visi misi itu.

Pertama, pergantian tata bahasa supaya ringan dimengerti oleh penduduk.

Ke dua, BPN menguatkan rekomendasi serta basic penting visi misi yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.

Ke-3, pergantian susunan kalimat pesan visi yang di tawarkan oleh pasangan Prabowo-Sandiaga.

About admin