Mahkota Puteri Indonesia 2018 Di Plenary Hall JCC – Sonia Fergina perwakilan Propinsi Bangka Belitung dinobatkan jadi juara Puteri Indonesia 2018, sesudah menyisihkan 38 kontestan yang lain di arena kontes kecantikan bertaraf nasional itu. Sonia mengungguli dua finalis beda yang masuk dalam tiga besar yaitu Wilda Octaviana dari Kalimantan Barat serta Vania Fitryanti dari Banten.
Sonia mengakui bahagia memenangi kontes kecantikan yang sudah diadakan ke 22 kali itu. Warjana Sastra Inggris dari Kampus Bina Nusantara (Binus) juga bangga dapat mewakili Bangka Belitung.
” Perasaan saya campur aduk. Serta juga akan menyiapkan diri memberi yang paling baik untuk Indonesia. Concern saya di bagian pariwisata, ” ungkap Sonia selesai mencapai mahkota Puteri Indonesia 2018 di Plenary Hall JCC, Sabtu (10/3/2018) .
Disamping itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani mengungkap kalau pilihan pemenang berdasar pada penjurian untuk sebagian penilaian. Ia juga memberi tambahan biarpun pemirsa hanya dapat lihat serta menilainya tampilan Puteri Indonesia 2018 waktu malam final, pemenang yaitu pilihan paling baik dewan juri.
” Penjurian berbasiskan diantaranya laporan tingkah laku finalis sepanjang masa karantina sepuluh hari, tes psikologi juga, deep interview, serta yang paling akhir yaitu tampilan mereka pada hari ini, ” ungkap Putri.
” Ada bagian yang berlapis-lapis untuk menilainya. Yakin semasing dari mereka dapat lakukan yang paling baik di ajang-ajang kontes kecantikan, ” paparnya.
Sonia Fergina Gambaran jadi pemenang Puteri Indonesia 2018 sesudah sukses menjawab pertanyaan yang didapatkan Miss Universe 2017 Demi-Leigh Nel-Peters.
Dalam sesi top 3 final Puteri Indonesia 2018 Demi-Leigh Nel-Peters bertanya, ” Dalam jalinan dengan ibumu, tentu ada ketidaksepakatan, kesalahpahaman serta bahkan juga pertikaian. Dapat terangkan bagaimana jalinan anda dengan ibumu? “
Di beri saat 60 detik, ini jawaban Sonia Fergina Gambaran yang membawanya jadi pemenang Puteri Indonesia 2018, ” Ibu saya kadangkala keras, karna kadangkala kami ada ketidaksepakatan. Tapi saya yakin jauh di lubuk hati ibu saya, dia senantiasa memberi maaf serta kasih sayang. “