Tidak Ada Yang Bertanggung Jawab Untuk Rusunawa Ini – Rusunawa di Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, yg dibikin mulai sejak 2016 tidak terurus. Rusunawa yg masih kosong itu, kondisinnya memprihatinkan dengan beberapa sisi bangunan rusak.
Kala dikunjungi detikcom, keadaan bangunan 2 tower dengan 5 lantai itu dibiarkan tidak terurus. Tidak ada petugas keamanan yg jaga rusun.
Lampu penerangan pada bagian seputar rusun rusak. Beberapa kaca pada bagian pintu pecah. Masyarakat jadikan tempat ini untuk menaruh kambing serta ditumbuhi rumput liar.
Pada bagian dalam rusun, keadaannya kian memprihatinkan. Plafon banyak yg rusak. Lampu-lampu yg semula terpasang banyak pula yg lepas. Terkecuali itu, banyak pecahan kaca dari sisi rusunawa yg pecah.
Rusunawa yg ditambahkan meubelair ini pun beberapa telah hilang. Bahkan juga, ada sisi pintu serta kasur yg dibiarkan tidak terurus rusak. Beberapa ruang, masih terisi meubelair tetapi bagian-bagian telah gak komplet.
Rusunawa di Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang Rusunawa di Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Ketua RT 09/03 Lingkungan Kendal Desa Margaluyu, Nazib menuturkan, bangunan ini dibiarkan amburadul demikian telah terjaga. Tuturnya, bangunan diperuntikan masyarakat yg tinggal di bantaran kali terutamanya nelayan serta petani.
Mulai sejak ditinggal petugas, keadaannya memang tidak terurus. Serta beberapa bangunan telah rusak.
” Kita kerap check ke belakang serta telah rusak. Ini sudah lama, kelihatannya belum diresmikan, ” tuturnya.
Bahkan juga, kata Nazib kala rusunawa dibikin, faksi yg bertanggung-jawab pembangunan ada yg masih berhutang pada pemilik warung. Banyaknya hutangnya sampai juta-an sebab menghutang untuk makan.
” Iya ada masyarakat pemilik warung yg gak dibayar, ” tuturnya.
Rusunawa di Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang Rusunawa di Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Satu diantaranya masyarakat lain menuturkan jika meubelair di rusun banyak dicuri orang. Barang seperti kasur jadi target sebab rusunawa tidak ada yg jaga.
” Iya itu pada rusak banyak yg malingin barang-barangnya, ” tutur satu diantaranya masyarakat.
Rusunawa ini dibikin mulai sejak 2016 oleh Kementerian PUPR. Dibikin di wilayah pesisir Banten dengan gunakan biaya APBN sejumlah Rp 21 miliar. ‘