Dua Ular Kembang Di Amankan Warga Dusun Unengan – Dua ular sanca kembang yang diamankan sampai saat ini masih tetap dijaga warga Dusun Unengan, Desa Sekargadung, Pungging, Mojokerto. Supaya tidak mati, warga diimbau untuk menyerahkan ular itu untuk koleksi di kebun binatang.
Kepala Resort Konservasi Lokasi Mojokerto-Sidoarjo BBKSDA Jawa timur Abdul Khalim menyampaikan, ular sanca kembang bukanlah satwa yang dilindungi. Oleh karenanya, pihaknya tidak mengambil alih dua ular sanca yang diamankan warga Unengan.
” Kami tidak mengambil alih, cuma mengimbau bila orang-orang sudi agar ular diserahkan ke instansi konservasi atau kebun binatang lewat BKSDA, ” kata Khalim pada wartawan, Rabu (18/7/2018).
Tetapi, Khalim pastikan hari ini pihaknya belumlah membawa ular itu. Ke-2 reptil itu masih tetap dijaga warga di kandang yang ada di halaman makam Nyai Pandansari. Ular sanca kembang ini selama 3, 5 mtr. serta 3 mtr..
Pihaknya masih tetap menanti kesediaan warga Unengan untuk menyerahkan ular itu. Bila warga bersedia menyerahkan, gagasan ke-2 ular ini akan di kirim ke kebun binatang menjadi koleksi baru.
” Bila warga sudi dapat ke KBS (Kebun Binatang Surabaya) atau Jawa timur Park (Batu) atau tempat yang lainnya, ” terangnya.
Langkah ini, lebih Khalim, hanya untuk melestarikan ular sanca supaya tidak punah. ” Walau bukanlah satwa yang dilindungi, kita kan ada keharusan melestarikan ular itu, ” tegasnya.
Sesaat Kepala Dusun Unengan Sudarsono pilih semakin lebih dahulu berunding dengan warganya berkaitan imbauan petugas BBKSDA Jawa timur. Masalahnya sampai kini ular sanca kembang yang diamankan warga di jual untuk keperluan operasional musala di makam Nyai Pandansari.
Sesaat dua ular yang masih tetap dijaga warga, sering didatangi pengunjung. Mereka menyiapkan kotak amal diatas kandang ular untuk pengunjung yang ingin melihat.
” Kami diskusikan dahulu dengan warga sebaiknya bagaimanakah. Yang pasti warga maunya tidak ada lagi ular berkeliaran di kampung ini, ” tandasnya.